Hari ini, Anda pengunjung ke : 75
Dari total pengunjung : 561725
|
|
|
|
|
Delivery sebagai Andalan
Kerjasama yang baik dan solid serta dipacu dengan optimisme yang tinggi para karyawan untuk mencapai target Rp 50 juta dan penerapan strategi antar jemput, merupakan trik USP Swamitra Tebet untuk tetap bertahan di jenis usaha simpan pinjam.
Hingga saat ini, usia usaha simpan pinjam (USP) Swamitra Koperasi Bina Masyarakat Pesisir Mandiri (KBMPM) baru dua tahun. Sejak peresmiannya pada 9 Januari 2008 lalu hingga saat ini, hasil yang ditargetkan perlu diraih dengan usaha yang keras. Kerja keras para karyawan Swamitra KBMPM akhirnya berbuah hasil meskipun mengalami minus selama dua tahun. Namun, di akhir tahun 2009 pada saat tutup buku, swamitra ini akhirnya dapat plus dengan laba sekitar Rp 17 juta per harinya pada awal tahun 2010. “Dengan keterbatasan tempat serta kurangnya karyawan, kami tetap optimis pada tahun ini bisa mencapai laba. Ini bisa terlihat dengan pencapaian laba per hari pada bulan Januari 2010 sebesar Rp 17 juta. Insya Allah tahun 2010 diharapkan bisa plus dengan laba sebesar Rp 50 juta,” ungkap Eva Luthfia Ahmad (25) selaku kordinator operasional.
Awalnya USP Swamitra KBMPM Tebet ini bertempat di Tebet Timur Raya, di samping pasar PSPT Tebet, Jakarta Selatan. Tetapi setelah habis masa kontrak dua tahun kemudian pindah ke lokasi tak jauh yaitu di Tebet Timur dalam I No. 34 A. Alasannya, mahalnya biaya sewa yang mencapai Rp 45 juta per tahun. Juga atas anjuran Bank Bukopin untuk segera pindah. Sementara di tempat yang sekarang ini, biaya mengontrak sebesar Rp 60 juta selama dua tahun.
Dengan modal awal sebesar Rp 90 juta, dengan nasabah yang hanya beberapa orang, saat ini Swamitra KBMPM dapat menjaring sekitar 282 orang. Para nasabah datang dari berbagai kalangan, mulai dari para pedagang sayur, usaha kontrakan, rumah makan sampai usaha menjahit dan lainnya.
Dilihat dari karakteristik wilayah, daerah Tebet, Jakarta Selatan adalah kawasan yang sedang berkembang. Ini terlihat dengan semakin banyaknya usaha-usaha menengah ke bawah. Dengan adanya USP Swamitra, ternyata ikut membantu perkembangan usaha khususnya di sektor mikro. Seperti Sumarni (35), pengusaha warung makan tegal (warteg) di depan pasar PSPT Tebet. “Saya merasa terbantu dengan adanya pinjaman dari Swamitra, ke depannya saya berharap dapat terus meningkatkan usaha saya,” ujarnya.
Menerapkan Strategi delivery
Untuk menjaring banyaknya peminjam, Swamitra ini melakukan strategi seperti, kerjasama dengan pihak koperasi pasar (koppas) setempat. Selain itu lebih banyak melakukan promosi ke masyarakat sekitar serta menerapkan layanan khusus sistem antar-jemput (delivery). “Layanan antar jemput mulai dari pendataan usaha sampai pada pengambilan uang cicilan pinjaman dan itu kami terapkan sama ke semua peminjam. Selain melayani pinjaman kami juga melayani payment point, untuk pembayaran rekening listrik, air dan telepon,” jelas Eva.
Melihat persaingan yang ketat, khususnya di usaha simpan pinjam, KBMPM ini menjalankan strategi. Melakukan penelitian dahulu apa yang menjadi keunggulan yang dimiliki pesaing dan apa yang menjadi kelebihan KBMPM dan tidak dimiliki competitors. Dari hasil penelitian tersebut, ditentukan strategi pemasarannya. Misalkan ditempat lain dendanya lebih mahal kalau di swamitra KBMPM lebih murah dan sebagainya.
Mengenai kendala di Swamitra ini seperti kurangnya personil sehingga terjadi rangkap pekerjaan akibat tak selesainya satu pekerjaan. Rencananya, tahun ini akan ada penambahan untuk karyawan posisi marketing. Ada tujuh orang karyawan di KBMPM ini, di antaranya Misnawati selaku manajer yang sedang sakit, Eva Luthfia Ahmad (kordinator), Chandra (kredit support), Rahmat Akbar dan Abdulrohim (account officer), Nur C. (teller), dan M. Taufik (kolektor).
Pada tahun 2010 ini, USP Swamitra KBMPM mengharapkan kemajuan, terutama peningkatan jumlah nasabah ataupun peminjam selain pencapaian target yang telah ditetapkan. “Harapannya, target tahun ini tercapai untuk karyawan sendiri bisa lebih sejahtera, serta solid dan untuk Swamitra KBMPM bisa lebih maju dan makin banyak nasabahnya, “bersama kita menjadi lebih kuat,” terang Eva mengakhiri wawancara.
(raka)
|
|
|
|