Hari ini, Anda pengunjung ke : 23
Dari total pengunjung : 563244
|
|
|
|
|
Merambah Bisnis Batik Jumputan
Batik Jumputan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk fashion. Hal ini membuat Farida tertarik mengembangkan Batik Jumputan sebagai lahan bisnisnya. Apalagi karakter warna yang diraciknya diminati teman sejawat dan pasangan. Corak-corak warna yang dibuatnya memiliki karakter unik. Karakter warna dan corak yang dibuatnya jarang yang sama dalam setiap produksi. Karena, setiap corak dibuat secara manual.
| Farida Yustianti menggemari batik sejak lama. Ditambah dalam kesehariannya sebagai guru Keterampilan dan Kesenian, dia banyak membuat batik bersama anak-anak didiknya.
"Awal saya mengenal Batik Jumputan ketika menjadi guru. Ada kegiatan membatik ketika itu. Saya selalu mencoba-coba campuran aneka warna,” cerita Farida.
Percobaan warna-warna dasar sering dia lakukan. Beberapa kali ternyata menghasilkan berbagai warna eksotis untuk dijadikan Batik Jumputan yang indah. Dari beragam warna dan corak yang dihasilkan, Farida semakin suka dengan Batik Jumputan.
Seiring dengan itu, konsultan pendidikan ini malah berani terjun ke bisnis batik. Batik Jumputan yang dipilihnya untuk ditekuni. Kini, dari hobi dan coba-coba telah memberikan penghasilan yang bisa dibilang mencukupinya.
Menurutnya, profesi jurnalis dan beberapa tahun menjadi kepala sekolah swasta di Malang, Jawa Timur, turut memberinya wawasan yang luas.
Farida yang berpendidikan S-2 Manajemen Pendidikan, menawarkan Batik Jumputan hasil karyanya pertama kali kepada teman-teman dan sesama guru. Bahkan beberapa kali pesanan datang dari luar kota. Berpromosi di media sosial juga dia lakukan untuk memperluas pasar.
Batik Jumputan dengan warna dasar dijual Rp250.000. Semakin kaya warna dan bercorak variatif bisa mencapai Rp1 juta. Harga sangat ditentukan oleh bahan kain, tingkat kerumitan menjumput dan warna-warna yang digunakan.
Karena banyak permintaan, Farida membuat merek "Yasmin Batik Jumputan". Yasmin adalah nama dari putrinya. Setiap kali produksi dia melibatkan beberapa tenaga kerja menjumput kain dan menjemur. Namun dalam pewarnaan masih bergantung kepada taste-nya sendiri.
Dari hobi dan kegemaran yang ditekuninya ternyata bisa menjadikan mata pencaharian dan bisa membantu para tetangga yang memerlukan pekerjaan.
(loi)
|
|
|
|